Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2025

LINK Karya Novel

 Suramnya Cahaya Wattpad: https://www.wattpad.com/story/394577962?utm_source=android&utm_medium=link&utm_content=story_info&wp_page=story_details_button&wp_uname=Rafa_Ramadhan KaryaKarsa: https://karyakarsa.com/RRDan/suramnya-cahaya-chapter-1-hari-pertama Blogger:

CHAPTER 3 : INGIN BEBAS

  Bersyukurlah. Apa yang kamu anggap istimewa, tak selalunya istimewa. -Novel Suramnya Cahaya   PELAJARAN Bahasa Indonesia pergi, waktu istirahat menyapa, tapi bel tak kunjung berjoget. Mungkin, ia sedang kelelahan, atau mungkin ia sedang menghapal jogetan barunya? Siapa yang peduli.             Dalam sekejap, kelas langsung berhamburan bak tepung terigu yang tumpah ruah karena ditiup. Salman menyimpan pulpennya setelah selesai menulis materi. Ia kemudian melirik ke arah Wildan dan Firman. Memikirkan hal yang menyenangkan suasana di hari pertama pembelajaran efektif. " Hey everyone, mau ga kita main dulu sebentar."   "Main kemana? Ke Prancis? Parapatan Ciamis? " You are idiot! Kita main ke rumah siapa gitu." "Rumah Wildan aja, katanya dia rumahnya sebesar rumah gua di masa depan." Firman sombong. Semua tertawa terbahak-bahak. Tinggi sekali mimpi Firman, awas jatoh! " So… gimana, Wildan?" "Eh. Eh....

CHAPTER 2 : SEMUA SETARA

  "Anggaplah buku adalah teman yang selalu menuntun kita ke jalan yang benar. Dan anggaplah dunia sebagai guru yang selalu memberikan kita ujian untuk terus maju." -Novel Suramnya Cahaya   PERUT Aji berdemo meminta makan. Lapar meraung-raung di lambung. Tetapi, ia masih di dalam kelas. Tak mungkin ia meminta izin ke kantin karena perutnya meminta makan. Sungguh konyol bin Spongebob sekali jika ia melakukannya. Tapi tak perlu khawatir. Aji mempunyai sebuah skill, yaitu selalu bisa mencari Solusi, meski harus berbohong seribu bahasa sekalipun.    "Kak. Eee… izin. Saya ingin ke toilet." Alasan Aji, tentunya dengan niat terselubung. Kak Osis itu langsung mempersilahkannya pergi. Tidak curiga apapun. Kalau pun ia ke kantin. Apa urusannya? Aji pun berjalan keluar.   Langit putih menyapa. Lapangan besar menerpa. Terik mentari menerka. Malangnya, Aji tidak tahu dimana kantinnya. Ia memutari sekolah itu dengan perasaan yang campur aduk. Antara kagum dengan seko...

Chapter 1 : Hari Pertama!

"Kejadian hari ini mungkin terasa menyebalkan. Tetapi suatu saat, ia akan berubah menjadi kenangan tak terlupakan." -Novel Suramnya Cahaya   PAGI menyapu malam. Mentari bangun dari tidurnya. Menyinari harapan dan impian semua orang. Jalan riang oleh kesibukan. Aspal hitam terinjak oleh kendaraan. Lampu lalu lintas sibuk mengatur ketertiban. Semua bekerja sesuai pekerjaannya. Di sisinya, terlihat seorang bocah baru SMP sedang menyusuri trotoar. Memakai tas merek eiger yang kw dan tak lupa sepatu tempurnya. Namanya adalah Aji. Ia sedang berjalan kaki dengan kecepatan secepat kura-kura. Ini hari pertama ke sekolah barunya—SMP Negeri 1 Pondok Besar. 5 menit telah berlalu. Aji telah tiba di depan perumahan elit di kota ini. Terpampang jelas nama’ Protannila Village’ di gerbang besarnya. “Mau ke mana, Dek?” Pak Sekuriti itu bertanya, sembari menghalangi gerbang yang akan dimasuki oleh Aji “Mau ke blok C 10, Pak. Itu rumah temen saya. Namanya Wildan,” Aji memperliha...