Bersyukurlah. Apa yang kamu anggap istimewa, tak selalunya istimewa. -Novel Suramnya Cahaya PELAJARAN Bahasa Indonesia pergi, waktu istirahat menyapa, tapi bel tak kunjung berjoget. Mungkin, ia sedang kelelahan, atau mungkin ia sedang menghapal jogetan barunya? Siapa yang peduli. Dalam sekejap, kelas langsung berhamburan bak tepung terigu yang tumpah ruah karena ditiup. Salman menyimpan pulpennya setelah selesai menulis materi. Ia kemudian melirik ke arah Wildan dan Firman. Memikirkan hal yang menyenangkan suasana di hari pertama pembelajaran efektif. " Hey everyone, mau ga kita main dulu sebentar." "Main kemana? Ke Prancis? Parapatan Ciamis? " You are idiot! Kita main ke rumah siapa gitu." "Rumah Wildan aja, katanya dia rumahnya sebesar rumah gua di masa depan." Firman sombong. Semua tertawa terbahak-bahak. Tinggi sekali mimpi Firman, awas jatoh! " So… gimana, Wildan?" "Eh. Eh....